Mengatasi rasa malas belajar adalah tantangan nyata, terutama di era modern yang penuh distraksi dan tekanan. Banyak pelajar merasa kehilangan semangat, mudah terdistraksi, dan menunda-nunda tugas. Padahal, solusinya bukan hanya soal manajemen waktu, tapi juga pemahaman tentang bagaimana otak dan emosi bekerja.
Artikel ini akan membahas cara mengelola rasa malas belajar dari sisi psikologis dan motivasi internal, bukan sekadar rutinitas.
Malas bukan berarti bodoh atau tidak mampu. Rasa malas sering muncul karena:
Otak kita punya kecenderungan menolak hal yang tampak sulit. Maka dari itu, dibutuhkan pendekatan yang tepat agar otak merasa “siap dan mau diajak kerja.”
Alih-alih berkata “aku harus belajar,” ubahlah menjadi “aku ingin paham soal ini.” Otak kita lebih menerima motivasi positif dibanding paksaan.
Gunakan afirmasi ringan seperti:
Jangan langsung mulai dari bab tersulit. Pilih bagian termudah atau yang paling kamu suka. Ini membuat otak merasa berhasil sejak awal dan membangun momentum.
Misalnya: daripada langsung kerjakan soal ujian, coba buka ringkasan materi dulu.
Kalau terasa berat, coba mulai hanya 2 menit saja. Misalnya: “Aku cuma baca 1 paragraf.” Seringkali setelah itu, kamu akan lanjut terus tanpa sadar.
Teknik ini membantu mengatasi resistensi awal dan membuat tubuh mulai bergerak.
Otak senang dengan pola. Buat ritual kecil yang jadi tanda waktu belajar:
Setelah beberapa kali, otak akan otomatis mengaitkan ritual itu dengan “waktunya fokus”.
Hindari terlalu sering memberi hadiah seperti jajan atau main HP setelah belajar. Latih diri untuk menikmati proses belajar itu sendiri. Caranya?
Ini membangun dopamin internal, yang membuat kamu semangat tanpa harus selalu dihadiahi dari luar.
Kalau kamu benar-benar lelah, kadang “malas belajar” adalah sinyal tubuh minta istirahat. Bedakan antara:
Jangan paksa belajar saat tubuhmu sudah “nge-freeze”. Tidur siang 15–30 menit bisa jauh lebih efektif daripada terus memaksa.
Mengatasi rasa malas belajar adalah soal mengenali emosi, menyusun strategi kecil, dan memberi ruang pada diri sendiri. Kamu tidak harus sempurna, cukup konsisten dan jujur dengan apa yang kamu butuhkan.
Untuk tips psikologis belajar, edukasi ringan, dan life skills lainnya, kunjungi kuncicerdas — tempat belajar yang memahami realita pelajar masa kini.
Mencoba Serum Baru Ini: Apakah Benar-Benar Seefektif Yang Dibilang? Pernahkah Anda melihat iklan serum baru…
Kisahku Tentang Menghadapi Kesulitan Kuliah Dan Cara Menyiasatinya Kuliah sering kali diidentikkan dengan pengalaman yang…
Industri otomotif Indonesia berada dalam fase pertumbuhan yang lebih cepat daripada sebelumnya. Peningkatan volume kendaraan,…
Mengapa Belajar Lewat Permainan Bikin Pelajaran Lebih Nempel? Saya sudah bekerja dengan guru, pelatih korporat,…
Pengalaman Kuliah yang Bikin Jam Tidur Berantakan Malam Pertama di Asrama: Antara Antusias dan Panik…
Curhat sore hari: saya duduk menatap tumpukan catatan yang terasa berat meski katanya sudah “dipelajari”.…